AKU BERSYUKUR. Baca: Kolose 3:5-17. Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita. (Kolose 3:17) Bacaan tahunan: Lukas 10-11. Kita mungkin kerap berucap, "Puji Tuhan!" Namun, apakah kita melakukannya karena kebiasaan
Hidup yang Memuliakan Allah — Alkisah, ada seorang penjual kuda yang menawarkan salah satu kuda spesialnya kepada seseorang. “Kuda ini spesial pak, dia sudah saya latih untuk jadi kuda Kristen.” “Kuda Kristen?” tanya si bapak pembeli. “Iya, dia kalo kita naikin dan mau jalan tinggal bilang Puji Tuhan,' jalan deh dia." Semakin tertarik, bapak tadi bertanya “Nah terus kalo mau berhenti bagaimana caranya?” Dengan antusias sang penjual pun menjawab “Oh, itu sih tinggal bilang Haleluya’ kuda ini juga mengerti kalau mendengar kata itu berarti dia harus berhenti”. Karena tertarik memiliki kuda Kristen ini, orang itupun membelinya. Menuju perjalanan pulang dia dengan bangganya menaiki kuda spesial miliknya itu. Berkali-kali dia coba “Puji Tuhan – Haleluya” maka kuda itu pun menurut untuk maju dan berhenti. Nah, ditengah perjalanan, orang ini tidak menyadari bahwa di depan sana ada sebuah jurang ... keasikan naik kuda, dia terus saja bilang Puji Tuhan yang artinya maju terus kuda. Sampai tiba-tiba ... kuda itu tepat beberapa langkah lagi masuk jurang. Sedikit panik, “Eh .. eh .. eh ... ada jurang, ada jurang! Stop! Stop! Stop! Oh iya, kodenya haleluya biar bisa berhenti ni kuda ... Haleluya!” maka berhentilah kuda itu tepat di depan jurang. “Fuih, nyaris saja. Untung saja saya inget kodenya biar kuda ini bisa berhenti adalah haleluya. Kemudian dengan hati bersyukur si bapak pun berkata Puji Tuhan! Saya masih ingat kode berhentinya.” Mendengar kata 'puji Tuhan,' kuda pun maju dan masuk jurang bersama tuan barunya itu. Menurut bapak dan ibu, hidup yang memuliakan Tuhan itu yang bagaimana sih? Sharing Manusia baru 312 Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. 313 Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. 314 Dan di atas semuanya itu kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. 315 Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah. 316 Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. 317 Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita. Dalam pembacaan Alkitab kita hari ini, kita bisa melihat alat-alat yang kita butuhkan agar kita bisa memuliakan nama Tuhan dalam keseharian kita. Kolose 312-17 merupakan bagian dari perikop manusia baru’. Rasul Paulus mengajak umat untuk mematikan segala sesuatu yang duniawi, menanggalkan manusia lama dengan perbuatan-perbuatan yang dilahirkannya ayat 5-10. Sebagai manusia baru umat, yang telah dikasihi dan diampuni, harus mempunyai belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan, kesabaran, dan pengampunan. Dalam kehidupan persekutuan, umat Allah diajak untuk saling mengasihi. Karena kasih adalah pengikat yang mempersatukan dan yang menyempurnakan ayat 14. Dengan kedamaian dari Yesus, umat diajak untuk bersyukur, saling mengajar dan menegur. Di akhir perikop ini Rasul Paulus mengingatkan bahwa sebagai orang yang percaya kepada Yesus, maka segala sesuatu yang kita kerjakan, yang kita katakan itu hanya untuk Tuhan. Permasalahannya, hidup ini sulit. Di tengah kesulitan hidup ini tidak jarang seseorang jadi ikut-ikutan sulit juga untuk hidup memuliakan Tuhan. Lama menunggu kerja tak datang-datang, disakiti oleh seseorang, sedang menikmati pekerjaan, tiba-tiba di PHK, anak kabur dari rumah ... dll. Sharing Mengapa ketika terjadi hal-hal yang buruk, kecenderungan manusia adalah berbanding terbalik dengan tema kita hari ini, manusia menjadi cenderung tidak mampu memperlihatkan hidup yang tetap memuliakan Tuhan? Sewaktu terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan terjadi, hal apa yang bisa kita lakukan supaya kita tetap bisa memiliki hidup yang memuliakan nama Tuhan? Berikan contoh. Hikmat adalah melihat segala sesuatunya dari sudut pandang Allah. Pujian adalah reaksi alamiah terhadap sudut pandang itu. Itu adalah tipikal ekspresi dari keyakinan yang penuh sukacita dan ucapan syukur penuh kemenangan atas apa yang telah Allah lakukan, sedang lakukan, dan akan lakukan. Robert J. Morgan, The Reds Sea Rules, 178
RENUNGAN 11 Sept 2020 - Pdt Ertinius NapitupuluKolose 3: 17 Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dal
Renungan Harian Kolose 3 5-17 Belajar Ikhlas Renungan Harian Kolose 3 5-17 Belajar Ikhlas. Karena cukup sering membuat tulisan di warung kopi warkop, saya pun akrab dengan beberapa penjaga warkop. Salah satunya adalah orang yang akrab disapa Pakde, menjaga warkop tak jauh dari rumah saya. Pakde umurnya sudah kepala enam, dan wajahnya tidak sempurna karena sebuah “kecelakaan medis”. Waktu itu tahun 1985, Pakde memeriksakan gigi geraham-atas-kirinya yang sakit. Dokter itu mencabut giginya setelah membius area di sekitarnya. Belajar Ikhlas Selang beberapa hari kemudian, syaraf di dekat gigi yang dicabut itu ada yang terganggu. Karenanya Pakde pun dirawat di rumah sakit selama beberapa bulan. Setelah keluar dari rumah sakit, bibirnya kini tak rata, yang bagian kiri naik hingga mendekati tulang pipi. Memiliki wajah yang berubah karena sebuah kecelakaan tentulah bukan harapan banyak orang. Bila mengenang betapa cerobohnya orang lain memperlakukan kita, dan karena kecerobohan itu kita mesti mendapat perlakuan yang tidak nyaman dari orang lain di sisa hidup kita – betapa susah untuk bersikap ikhlas pada hal seperti itu! Karena itulah keikhlasan tidak bisa dilepaskan dari pengampunan dan ucapan syukur. Yang membuat kita rugi atau menderita kita ampuni, dan ucapan syukur dapat lahir karena kita masih hidup, melanjutkan pekerjaan, atau dikasihi keluarga. Saudara, ayat-ayat yang kita baca hari ini adalah panduan terbaik untuk menjalani hidup yang benar mengasihi, bersikap rendah hati, mengampuni, juga mengucap syukur. Ikhlas, kalau dalam bahasa gaul zaman now, adalah sebentuk tindakan yang “mengorbankan perasaan”. Tapi bila kita rela berkorban saat ini setelah diperlakukan tidak adil, kita nanti akan mendapat gajaran berupa hadirnya damai sejahtera di dalam hati. –SN Renungan Harian Kolose 3 5-17 Belajar Ikhlas Baca juga Renungan Harian Keluaran 32 Harun Tidak Setegar Musa, Berkompromi!
Baca juga: Bacaan Alkitab Minggu 17 Januari 2021, Kolose 3:18-19: Pasangan Suami- Isteri Kristen Sejati. Baca juga: Bacaan Alkitab Sabtu 16 Januari 2021, Amsal 6:11: Renungan Harian Kristen Kejadian 5:22-24, Bergaul Akrab Bacaan Alkitab Yakobus 4:1-10, Gunakan Hikmat dari Tuhan
RENUNGAN HARIAN KRISTEN TERBARU, SABTU 28 AGUSTUS 2021 976. KENAKANLAH KASIH SEBAGAI PENGIKAT YANG MEMPERSATUKAN KEKELUARGAAN Oleh E. Gunawi Sp. FIRMAN TUHAN Surat Kolose 35-17 TB Shalom. Puji Tuhan! Dari Bantul, Yogyakarta, Indonesia, kami Renungan Harian Kristen Terbaru, menyampaikan salam sukacita dan damai sejahtera dari Tuhan kita Yesus Kristus, kepada semua pembaca dari segala bangsa sampai ke ujung bumi. Pada hari yang sangat berbahagia ini, mari kita lengkapi aktivitas kita dengan merenungkan ayat-ayat Firman Tuhan yang dicatat dalam Surat Kolose 35-17 TB. Topik yang kita tampilkan kali ini, adalah KENAKANLAH KASIH SEBAGAI PENGIKAT YANG MEMPERSATUKAN KEKELUARGAAN. Oleh karena kasih karunia-Nya yang sudah dilimpahkan kepada kita, maka kita memperoleh kesempatan untuk menikmati hari-hari yang indah ini dengan penuh sukacita dan damai sejahtera. Sebab itu, marilah kita naikkan ibadah, doa, ucapan syukur, hormat, pujian, penyembahan, persembahan dan pelayanan untuk kemuliaan nama-Nya. Pengantar Sekitar dua ribu tahun yang lalu, Alkitab mencatat bahwa Rasul Paulus mengingatkan jemaat orang-orang percaya di Kolose pada zaman itu, pada kita zaman ini, dan kepada semua orang percaya dari kurun ke kurun. Agar hendaknya mereka dan kita mematikanlah segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan dari dalam diri kita. Kemudian, kita mengenakan belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Agar hendaknya kita sabar seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain. Lebih lanjut, Rasul Paulus kemudian juga menasihati mereka dan kita agar hendaknya kita mengenakan kasih. Yaitu untuk mengikat, mempersatukan dan menyempurnakan persaudaraan kita dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Hendaklah damai sejahtera Tuhan kita Yesus Kristus memerintah dalam hati kita. Sebab untuk itulah kita telah dipanggil menjadi satu tubuh. Jadi, bersyukurlah! Bersukacitalah! Sehubungan dengan itu, marilah kita baca, kita pelajari dan kita renungkan Firman Tuhan yang dikutip dalam Surat Kolose 35-17 TB. Secara global, ayat-ayat Firman Tuhan ini mengungkapkan perkara-perkara sebagai berikut. Pertama, matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan. Kedua, sekarang buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu. Ketiga, kita telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar. Keempat, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Kelima, kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Keenam, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita. Pertama, matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan Dalam Surat Kolose 35-6, Tuhan berfirman “Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka].” Secara tersurat dan tersirat, Rasul Paulus mengingatkan mereka dan kita semua agar hendaknya kita dengan sungguh-sungguh mematikan segala sesuatu yang duniawi dari dalam diri kita. Yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan. Hal itu karena semua itu sama dengan penyembahan berhala yang mendatangkan murka Allah kepada orang-orang durhaka. Kedua, sekarang buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu Lebih lanjut, Rasul Paulus kemudian mengingatkan bahwa mereka dahulu juga melakukan hal-hal itu. Yaitu ketika mereka hidup di dalamnya, di dalam dosa. Namun, kemudian Rasul Paulus mengingatkan, agar hendaknya mereka membuang semuanya itu. Yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulut mereka. Baca dan perhatikanlah Firman Tuhan yang dikutip dalam Surat Kolose 37-8, yang begini bunyinya “Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya. Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.” Ketiga, kita telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui Dalam pada itu, dalam Surat Kolose 39-10, Tuhan berfirman kepada kita “Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;”. Dengan perkataan lain, ayat Firman Tuhan ini menasihati mereka dan kita semua agar hendaknya jangan lagi saling mendustai. Mengapa? Karena kita telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya. Kemudian kita telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui. Yaitu untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Sang Khalik langit dan bumi, menurut gambar dan citra Allah. Lalu, perhatikan dan cermatilah Firman Tuhan yang dicatat dalam Surat Kolose 311, yang berbunyi “dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu.” Dalam konteks itu, Rasul Paulus menyatakan bahwa tidak ada lagi orang Yunani atau orang Yahudi. Tidak ada lagi orang bersunat atau orang tak bersunat. Tidak ada pula orang Barbar atau orang Skit dan tidak ada budak atau orang merdeka. Karena Kristus adalah untuk semua dan di dalam segala sesuatu. Keempat, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran Selanjutnya, Rasul Paulus menasihati bahwa sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya. Yaitu, hendaklah kita semua setia mengenakan belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sekaitan dengan itu, baca dan pelajarilah Firman Tuhan yang dicatat dalam Surat Kolose 312. Alkitab mengatakan “Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.” Lantas, simak dan perhatikan pula Firman Tuhan yang dikutip dalam Surat Kolose 312-13. Firman Tuhan berbunyi “Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.” Jadi, hendaklah kita juga sabar antara seorang dengan yang lain. Hendaklah kita mengampuni orang-orang yang bersalah kepada kita. Dan janganlah kita menaruh dendam terhadap yang lain. Yaitu sama seperti Tuhan telah mengampuni kita. Jadi hendaklah kita juga berbuat demikian. Kelima, kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan Rasul Paulus kemudian mengingatkan bahwa di atas semuanya itu, kita hendaklah mengenakan kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Lalu, hendaklah damai sejahtera dari Tuhan Yesus Kristus menyertai dan memerintah dalam hati kita. Ia menegaskan bahwa karena untuk itulah, maka kita telah dipanggil menjadi satu tubuh dalam Kristus Yesus. Maka bersyukurlah. Sehubungan dengan itu, perhatikan dan simaklah Firman-Nya dalam Surat Kolose 314-15. Alkitab mengatakan kepada kita “Dan di atas semuanya itu kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.” Keenam, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita Sementara itu, Firman Tuhan yang dikutip dalam Surat Kolose 316, berbunyi “Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.” Lebih lanjut, Rasul Paulus menasihati agar perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kita. Lalu, dengan segala hikmat kita mengajar dan menegur seorang akan yang lain. Dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, hendaklah kita mengucap syukur kepada Allah di dalam hati kita. Dalam pada itu, periksa dan selidikilah Firman Tuhan yang tercantum dalam Surat Kolose 317. Tuhan berfirman “Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.” Akhirnya, melalui ayat Firman Tuhan ini, ia mengingatkan supaya segala sesuatu yang kita lakukan dengan perkataan atau perbuatan, hendaklah semuanya itu kita lakukan dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Dan dengan mengucap syukur kepada Allah, Bapa kita, dalam nama-Nya. Pelajaran yang dapat kita petik Lantas, bagaimanakah dengan diri kita sesudah membaca, mempelajari, memperharikan dan merenungkan Firman Tuhan yang dikutip dalam Surat Kolose 35-17 TB? Apakah kita dan semua peribadi di antara kita sudah mengenakan belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran, serta sabar seorang terhadap yang lain, dan mengampuni seorang akan yang lain? Apakah kita dan semua peribadi di antara kita sudah mengenakan kasih untuk mengikat, mempersatukan dan menyempurnakan kekeluargaan dan persaudaraan kita dalam nama Tuhan Yesus Kristus? Apakah kita dan semua peribadi di antara kita sudah menerima damai sejahtera Tuhan Yesus Kristus yang memerintah dalam hati kita yang telah memanggil kita menjadi satu tubuh dengan Dia, serta setia beribadah, berdoa, bersyukur, memuji dan memuliakan nama-Nya? Sudah tentu, kita dan semua peribadi di antara kita telah mengenakan belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran, serta sabar seorang terhadap yang lain, dan mengampuni seorang akan yang lain. Tentu, kita dan semua peribadi di antara kita sudah mengenakan kasih untuk mengikat, mempersatukan dan menyempurnakan kekeluargaan dan persaudaraan kita dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Sudah tentu, kita dan semua peribadi di antara kita telah menerima damai sejahtera Tuhan Yesus Kristus yang memerintah dalam hati kita yang telah memanggil kita menjadi satu tubuh dengan Dia, serta setia beribadah, berdoa, bersyukur, memuji dan memuliakan nama-Nya. Berbahagialah kita Berbahagialah kita dan semua peribadi di antara kita yang mengenakan belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran, serta sabar seorang terhadap yang lain, dan mengampuni seorang akan yang lain. Karena Dia sudah lebih dahulu melimpahkan kasih setia, kasih karunia dan belas kasihan-Nya kepada kita dengan berkelimpahan. Berbahagialah kita dan semua peribadi di antara kita yang mengenakan kasih untuk mengikat, mempersatukan dan menyempurnakan kekeluargaan dan persaudaraan kita dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Karena Dia, Yesus Kristus Tuhan kita, sudah lebih dahulu melimpahkan kasih setia dan kasih karunia-Nya kepada kita dengan berkelimpahan. Berbahagialah kita dan semua peribadi di antara kita yangvm sudah menerima damai sejahtera Tuhan Yesus Kristus yang memerintah dalam hati kita yang telah memanggil kita menjadi satu tubuh dengan Dia, serta setia beribadah, berdoa, bersyukur, memuji dan memuliakan nama-Nya. Karena Dia sudah menyediakan bagi kita bagian hidup kekal yang penuh sukacita dan damai sejahtera di sorga. JESUS CHRIST BLESS YOU AND US. HALLELUJAH. AMEN. ********* Terima kasih Ibu/Bapak/Saudara/ saudari yang sudah berkenan membaca Renungan Harian Kristen Terbaru ke-976, edisi hari ini yang dipublikasikan melalui alamat edisi hari ini. Amin. gmail
ORANG KRISTEN YANG SABAR. Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 13 Oktober 2012 -. Baca: Kolose 3:5-17. "Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian." Kolose 3:13.
- Inilah Renungan Harian hari ini Terambil dalam Kolose 317 TB Renungan kali ini akan membahas tentang semuanya berubah, kehadiran Yesus menghasilkan pertobatan Kolose 317 TBDan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita. Semuanya Berubah Pikirkan pengalaman hidup di mana semua hal berubah bagi Anda. Mungkin Anda tamat sekolah dan jadwal Anda menjadi bebas. Atau mungkin hidup Anda berubah di saat Anda menjadi orang tua. Kita semua pernah mengalami momen di mana semua hal berubah secara drastis dalam hidup kita. Mengikuti Kristus adalah momen yang seperti itu. Saat kita mulai mengikuti Yesus, semua hal dalam hidup kita berubah. Kita bukan lagi orang yang sama, terikat oleh kesalahan-kesalahan di masa lalu. Dengan mengikuti Yesus, kita dijadikan baru dan diberikan kesempatan kedua dalam hidup. Dalam cara hidup kita yang lama, kita melakukan segala sesuatu untuk kemuliaan diri kita sendiri–pujian dan pengakuan kita sendiri. Namun dalam hidup baru bersama Yesus, kita seharusnya melakukan segala sesuatu untuk Yesus.
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 10 Juni 2017 Baca: Kolose 3:12-17 "Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian." Kolose 3:13
Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan. Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka]. Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya. Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu. Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya; dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu. Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. Dan di atas semuanya itu kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah. Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa Bacaan dan Renungan gratis terkait dengan Kolose 31-17
Kasih Pengikatnya. "Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan." (Kolose 3:14) Ada seorang lelaki kurus berjalan sambil menggendong adiknya yang lumpuh. Ketika melihat mereka, ada seseorang yang berkomentar dengan prihatin: "Kasihan kau, nak. Bebanmu pasti berat!
Judul Renungan Kehidupan Baru dan Cara Hidup yang BaruAyat Alkitab Kolose 173Kolose 317 TB Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa menjadikan manusia yang seharusnya memuliakan dan menerima kemuliaan Allah dan menyembah Allah dan menikmati hubungan yang indah, memuaskan serta memberikan makna dari sebuah tujuan kekal yang berasal dari Allah. Tetapi kini telah melesat jauh dari tujuan tersebut. Manusia yang seharusnya menjadi gambar Allah, sama seperti Allah berkuasa atas semua ciptaan lain. Namun, manusia kini telah menjadi budak dari ciptaan, manusia telah memperbudak sesama, manusia menjadikan ciptaan lain tuhan atas dirinya. Yang sebenarnya semua itu, akhirnya memberikan definisi bahwa manusia telah menjadi tuhan atas diri sendiri. inilah esensi dosa, dosa adalah manusia menjadi tuhan atas diri sendiri, tuhan menyedihkan yang dibinasakan pada seruan untuk menyadari realita dari dosa, ada seruan untuk bertobat. Pada dasarnya setiap penyimpangan yang Anda dan saya lihat. Yang Paulus tulis di Kolose 35, kita adalah seseorang yang duniawi, cabul, najis, penuh keinginan hawa nafsu jahat dan serakah/egois mementingkan diri sendiri. kehidupan yang ada di dalam Adam, kehidupan yang memberontak terhadap Tuhan, kehidupan yang dipenuhi kecemaran dan kedurhakaan manusia adalah minyak yang menyalakan murka Allah, kehidupan Anda dan saya yang tidak adil dan tidak mengasihi. Adalah kehidupan yang layak dibinasakan. Kita terpisah dari Allah, kita terlampau jauh hidup dari hadirat Allah. tidak ada kesukaan dalam hidup, tanpa sukacita, tanpa damai sejahtera dan tanpa kebenaran dan kebaikan yang sejati. Hati manusia yang telah cemar, hati yang memberontak dan tidak menginginkan Allah yang ada di dalam kandungan ibu kita, dikandung di dalam dosa, sejak dari lahir kita telah secara alami melakukan dosa dan suka dengan kehidupan yang bebas. Dan semua itu adalah kebebasan palsu yang menyesatkan dan membawa pada kematian abadi. Sekarang, bagaimana dengan kehidupan Kekristenan Anda. Apa yang menjadi sangat penting saat ini dalam Kekristenan Anda?Kita akan belajar lebih jauh lagi dalam poin-poin yang menjelaskan tentang sifat baru yang ada dalam diri manusia. Manusia milik Yesus Kristus, Kristen-Kristen sejati yang memiliki cara pandang yang baru dan keinginan yang baru dan kemauan yang baru. Berdasarkan nasehat yang sangat indah dari Paulus kepada jemaat di ciri dari seorang yang telah diperbaharui adalah ia yang mati atas kecenderungan alami sebagai manusia dalam keseluruhan ciri dari seorang yang telah diperbaharui adalah ia yang melakukan segala sesuatu hanya untuk kemuliaan Tuhan. “Hidup yang bukan aku lagi, tetapi Yesus yang hidup di dalam aku dan hidupku adalah hidup oleh karena Yesus Kristus mengaruniakan kehidupan baru.”Renungan Kolose 317 Tentang Kehidupan Baru dan Cara Hidup yang Baru1. Mati atas kecenderungan alami manusiaPanggilan yang ada di Kolose 33-17 pada dasarnya adalah panggilan untuk mati atas dosa setiap hari dan hidup hanya untuk Kristus. Untuk sampai pada pengertian yang mendalam, pada Kekristenan kita harus benar-benar mengerti dan entah Anda setuju atau tidak tetapi inilah yang benar. Bahwa tidak ada sedikit pun kebenaran yang dapat dihasilkan oleh manusia secara kita perhatikan, ketika Anda percaya kepada Kristus dengan tujuan agar Anda diselamatkan/masuk sorga. Apakah ini suatu kebenaran, saya ingin Anda sadar bahwa ini suatu kesalahan besar. Karena kepercayaan kepada Kristus adalah tentang kesatuan dengan Kristus untuk menjadi satu dengan Dia. Dan menjadi serupa dengan Dia saja. Masuk ke dalam sorga adalah hal lain yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan yang menjadi satu dengan kekristenan kita, hanya mengabarkan Injil kepada orang-orang sesama Kristen yang seharusnya didewasakan terus. Kita dikabarkan bahwa, "kamu percaya Yesus maka kamu masuk sorga." Sehingga kita menemukan Kekristenan kita dangkal dan tidak memiliki pondasi yang benar. Kita menemukan Kekristenan tanpa perubahan watak, Kekristenan yang sombong karena kehidupan agama yang terlihat baik dan mereka mengerti bahwa percaya Yesus diselamatkan, semua hal yang menjadi kerinduan alami manusia dipenuhkan. Karena semua manusia secara alami menginginkan keselamatan dan kedamaian abadi dengan caranya sendiri, melihat cara yang mudah maka akan sangat gampang manusia percaya. Kita harus memiliki teologi yang mendalam dengan tujuan kekudusan hidup yang terus terarah pada keserupaan akan Yesus saja.“Aku percaya Yesus, hidupku di dunia aku yang atur, aku akan menjadi orang baik, aku akan ke gereja, memberikan perpuluhan. Aku akan hidup untuk mengatur hidupku agar baik-baik saja dan setelah aku tua aku mati, aku ke sorga karena aku telah percaya Yesus, selain itu aku telah hidup baik.”Kalimat dengan tanda kutip di atas adalah jenis iman yang dangkal yang ada di dalam Kekristenan kita hari-hari ini, Kekristenan yang tidak mementingkan pertumbuhan untuk semakin mengenal Yesus dan melakukan kehendak Yesus. Mengapa kedangkalan ini terjadi? Saya melihat semua ini tidak terlepas dari para pendeta yang dangkal, yang malas memiliki hubungan yang benar dengan Kristus. Para hamba Tuhan yang tidak pernah menginginkan Yesus tetapi menginginkan pelayanan, ingin khotbah yang baik dan bisa menyenangkan jemaat. Dan secara alami manusia demikianlah adanya, ingin kehidupan bebas dan bersenang-senang di dalam dunia utama manusia bukan diselamatkan atau tidak diselamatkan. Manusia pada dasarnya tidak pernah menginginkan Tuhan yang kudus dan benar, manusia tidak ingin memiliki hubungan dengan Allah yang berpribadi, Allah yang memiliki hukum dan kasih Allah yang hidup dan nyata. Permasalahan utama manusia bukanlah tentang ia diselamatkan dan tidak diselamatkan. Mulai dari Adam dan Hawa sampai hari ini, masalah kita adalah kita orang berdosa, dosa artinya tidak tepat sasaran, tidak tepat sasaran di mana manusia seharusnya menginginkan Allah saja. Kini karena dosa manusia tidak menginginkan Allah. Manusia menginginkan semua hal yang bertentangan dengan keinginan Allah yang kudus dan keinginan akan Allah yang benar dan berkuasa bukanlah sifat alami manusia. Inilah yang Paulus sampaikan di dalam pengajarannya di setiap kitab yang ia tulis. Dan ia memberikan/memberitakan Yesus saja sebagai satu-satunya yang harus diinginkan tujuan saya menulis, memberitakan Injil dan terus berdoa dan bergumul setiap hari. Yaitu saya harus menyadarkan diri saya di dalam rahmat Tuhan dan menyuarakan pertobatan mengabarkan Kristus. Baca Juga Renungan tentang permohonan doa yang benarUntuk memberikan peringatan yang esensi bahwa kita harus mengingatkan diri kita untuk selalu menginginkan Allah yang kudus. Karena setiap saat kita lupa pada Yesus, setiap saat dosa mengintip untuk mencari celah dan menjadikan kita kehilangan kemuliaan Allah dan sesat dalam gelapnya kejatuhan akan dosa dan melupakan dari Ryle tentang 'Jangan Meremehkan Iblis'Biarlah itu tidak pernah mengejutkan kita, jika kita dicobai oleh iblis. Marilah kita mengharapkannya, sebagai hal yang wajar, jika kita adalah anggota Kristus yang hidup. Nasib Guru akan menjadi nasib para perkasa itu yang tidak takut menyerang Yesus sendiri, masih berkeliaran seperti singa yang mengaum, mencari siapa yang dapat ditelannya. Pembunuh dan pembohong yang mengganggu Ayub, dan menggulingkan Daud dan Petrus, masih hidup, dan belum terikat. Jika dia tidak bisa merampok kita dari surga, bagaimanapun dia akan membuat perjalanan kita ke sana menyakitkan. Jika dia tidak dapat menghancurkan jiwa kita, setidaknya dia akan meremukkan tumit kita Kej. 315.Marilah kita berhati-hati agar tidak meremehkannya, atau menganggap enteng kekuasaannya. Mari kita lebih baik mengenakan seluruh perlengkapan senjata Tuhan, dan berseru kepada Tuhan untuk kekuatan. "Lawan iblis dan dia akan lari darimu" Yakobus 47.Menginginkan Kristus dan hanya Kristus saja dari awal sampai akhir hidup Yesus Kristus Allah-Manusia yang harus memenuhi hati dan pikiran Anda dan saya. Inilah kehidupan yang meninggalkan/mati atas kecenderungan alami 310 TB “Dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;” hanya ketika kita di dalam Kristus dan Kristus di dalam kita. Maka secara perlahan dalam kehidupan yang baru, Anda dan saya diperbaharui untuk menjadi semakin serupa dengan Yesus. Pembaharuan ini, adalah perjalanan seumur hidup, kita diselamatkan untuk menjadi kudus, dilepaskan dari perbudakan dosa untuk melakukan kebenaran di dalam Kristus. Sehingga Kebenaran itu yang memperbaharui kita dan kita terus menginginkan Yesus dan setiap hari mematikan apa yang Paulus tulis di Kolose 35.2. Hanya untuk kemuliaan TUHANPada dasarnya dosa adalah penyembahan berhala, segala sesuatu yang Anda dan saya lihat dan pikirkan lalu kita sembah dan kagum kepadanya. Karena ia terlihat indah dan menyenangkan. Ketika Kristus disalibkan menerima semua hukuman dosa dan Ia menjadi dosa. Yesus yang tidak bersalah dinyatakan bersalah karena pemberontakan kita, karena Yesus lah kita sadar akan besarnya dosa-dosa yaitu kedalaman penyembahan berhala yang setiap hari kita lakukan. Puji Tuhan ada kasih yang sangat besar dari Allah yang kudus dan kasih karunia yang dilimpahkan di dalam Kristus adalah kuasa yang membangkitkan kehidupan rohani Anda dan saya. Kita dimampukan untuk menginginkan Allah, kita dimampukan untuk melihat betapa besar dan indahnya Allah dalam segala kehidupan dan kemuliaan-Nya. Hanya ketika Allah menjadi indah di mata jasmani dan rohani kita, maka kita akan berpaling dari berhala dan menyembah Yesus, penyembahan kepada Yesus lah yang menghasilkan buah-buah kebenaran yang memberikan dampak pada dunia. Maka pada poin kali ini, mulai dari Kolose 312-16 . Kita akan bersama-sama merenungkan nasehat Paulus dan biarlah nasehat ini berkuasa untuk menguasai hati dan pikiran Anda sehingga kemuliaan hanya bagi Allah saja, Dia yang telah menciptakan langit dan bumi. Baca Juga Iman yang SejatiMari kita bersama-sama mendaftarkannya di bawah dan saya sangat berharap Anda tidak melewatkan momen ini dan merenungkannya secara praktis di hati dan pikiran Anda. Berdoalah agar Anda dapat merenungkannya bersama-sama dengan saya dalam persetuan sebagai gereja Kristus yang bernaung di bawah salib-Nya kerendahan dan ampunilah satu sama haruslah berdasarkan pengampunan yang telah Yesus anugerahkan kepada setiap pribadi yang adalah pengikat semuanya itu, mampu mengampuni karena kasih, kita mengasihi sesama seperti Yesus telah mengasihi kita yang berdosa dan pantas yang mempersatukan dan damai sejahtera Yesus saja yang memenuhi hati, memerintah di dalam hati Anda dan untuk menjadi satu tubuh/gereja adalah panggilan untuk bersama-sama hidup dalam damai sejahtera di mana kasih Yesus yang mempersatukan. Maka bersyukurlah untuk kesatuan persaudaraan perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya diantara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyayikan Mazmur, dan puji-pujian dan nyayian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam yang sejati, dari surat Paulus, di mana Anda dan saya dapat mengerti bahwa keadaan yang tidak menginginkan Allah yang sejati. Tidak akan dapat hidup seperti daftar-daftar di atas. Namun ketika Yesus menjadi pemilik hidup kita, kita percaya karena belas kasihan-Nya kita diselamatkan. Kita percaya hanya kuasa Ilahi yang berasal dari-Nyalah kita dapat diubahkan untuk menjadi seseorang yang penuh damai sejahtera dan kita dimampukan untuk mengasihi sesama. Kasih kepada orang-orang yang tidak satu hati dan terlebih menyukakan dan menyenangkan ada kasih kepada orang-orang yang memiliki kesatuan hati dengan kita, yaitu hati yang sama-sama mengasihi Yesus, bergumul untuk melakukan kehendak Yesus baru, pada akhirnya menjadikan Anda dan saya orang-orang yang memuliakan Allah. Hidup dalam kesatuan yang sejati dengan saudara-saudara yang mengasihi Yesus. Melakukan segala sesuatu hanya untuk Dia dan memperkenalkan Dia sebagai Allah kepada Dunia. Kita dijadikan baru, untuk bersyukur kepada Yesus, di dalam Yesus kita mematikan dosa, di dalam Yesus kita mampu hidup sesuai dengan rancangan dalam Yesus kuasa dosa tidak lagi berkuasa atas kita dan di dalam Yesus kita mengerti bahwa Yesus lah yang harus setiap hari, setiap saat dan setiap waktu yang hati dan pikiran kita inginkan dan rindukan. Tidak ingin sedikit pun terpisah dari Dia, karena dunia ini jahat, dosa mengintip dan hati dan pikiran yang masih suka berdosa. Harus ditundukkan kepada Kristus Juga Yakobus 127-26 MelayaniAkhirnya lakukanlah segala sesuatu untuk Tuhan, janganlah kita terpisah dari hadirat-Nya walau hanya sebentar saja. Bertobatlah dari dosa dan hiduplah penuh kasih dan ucapan syukur. Mari kita berdoa berdasarkan 1 Korintus 10 terimakasih telah memberikan Firman-Mu, yang telah menjadi manusia. Menebus aku dan saudara-saudaraku, yang saat ini bersama-sama terus bergumul untuk bertumbuh dengan mereka. Walau kami tidak saling mengenal, walau kami adalah orang-orang yang berjauhan dan orang-orang yang telah mengenal aku. Tuhan, biarlah kami sadar, bahwa kami harus hidup di dalam nama Yesus dan melakukan segala sesuatu dengan ucapan syukur, melakukan segalanya untuk TUHAN. Biarlah hidup keseharian aku dan saudara-saudaraku umat Allah, adalah ibadah kami, harian kami adalah ibadah kami yang selalu ada di dalam hadirat-Mu. Ketika kami berdosa, tolong hajar kami agar kami bertobat, ketika kami mulai kagum pada dunia, sadarkan kami bahwa itu penyembahan berhala. Di dalam nama Yesus. Amin.
Renungan 21 Agst 2022: Kolose 3: 18-25 (Etos Kerja Kristen) Renungan Harian Kolose 3: 18-25 (Etos Kerja Kristen). Tahukah Anda? Berdasarkan beberapa survei, alasan pertama karyawan berhenti dari tempat kerjanya adalah karena kelakuan atasannya. Atasan yang berperilaku kurang baik atau menjengkelkan akan menurunkan moral seluruh anak buahnya.
e-RH (c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++. e-Renungan Harian. Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus. +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA. Tanggal: Selasa, 29 Oktober 2019. Bacaan : Kolose 3:5-17. Setahun: Lukas 19-20. Nats: Dan segala sesuatu yang kamu lakukan
Hidup Baru Dalam Kristus Cinta dan Pernikahan Mengalami Pembaharuan dari Allah Jadilah Pembawa Damai Menyingkirkan Ketergesa-gesaan Secara Tuntas BRIGHTER — Renungan Oleh JPCC Worship Ahli Dalam Satu Hal HATI YANG BERSYUKUR Pekerjaan Krisis Pernikahan Menyukai Yesus Penjelasan Kolose | Cara Mengikuti Yesus
Renungan Harian Terbaru. Renungan Harian Kolose 3: 23-24. Bayangkan Anda melakukan pekerjaan dari jam 9:00 pagi sampai 5:00 malam. Pada hari Sabtu dan menerima uang Rp. 100.000,- kemudian Anda melihat orang tua Anda memberikan uang Rp.100.000,- kepada saudara kandung Anda untuk pekerjaan selama satu jam. Anda akan sangat sedih, bukan?
Dari Kolose 3:5-10, kita akan belajar: 3 Langkah bagaimana kita dapat Menanggalkan manusia lama dan Mengenakan manusia baru, Yang berkenan dihadapan Tuhan Yesus. 2 Korintus 5:17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
Keseluruhan konteks Kolose 3 menempatkan Kristus sebagai "semua di dalam semua". Ayat 13 juga sudah menyinggung tentang pengampunan Kristus bagi kita. Lagipula, ayat-ayat selanjutnya pun berbicara tentang "damai sejahtera Kristus (ayat 15), "perkataan Kristus" (ayat 16), "nama Tuhan Yesus" (ayat 17). Semuanya tentang Kristus!
Gaya Hidup Seperti Yesus - Kolose 3:1-4. Pdm. Kasieli Zebua, Johor, Minggu, 5 Mei 2019. 17). Jadi, jangan kita memfokuskan pikiran dengan beratnya beban penderitaan saat ini tetapi pikirkan kemuliaan yang akan Tuhan berikan kepada kita! Kepada tujuh jemaat di Asia Kecil, Tuhan menjanjikan kemuliaan tiada tara bagi para pemenang (Why. 2
AyatSH: Kolose 3:5-17 Judul: Damai Sejahtera Kristus "Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu" (15). Kepada jemaat Kolose, ia menegaskan bahwa yang memerintah dalam hati umat Allah semestinya damai sejahtera Kristus, bukan damai sejahtera manusia.
Kolose3:12-17 Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemah
Kolose 3:12-21. RHEMA HARI INI. Kolose 3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Renungan Malam Keluarga Allah, 17 November 2023 Nov 17th, 2023 . Kotbah Terbaru. Komentar. Rosa pada Lawan Intimidasi Iblis Dengan Perkataan Pembelaan Tuhan;
Kolose 3:5-17. 28 Juni 2020. GI Philip Hutapea. Kehidupan Setelah Menerima Kristus. Kolose 2:6-15. 26 Juni 2020. GI Philip Hutapea. Mengejar Harta Tak Ternilai. Kolose 1:24-2:5. Renungan GeMA & Refleksi GeMA HUT ke-29 GKY Citra Garden HUT ke-17 GKY Medan HUT Ke-37 GKY Teluk Gong HUT ke-1 GKY Suvarna Sutera. ARTICLES.
Kolose 3:8 TB. Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu. Aplikasi Alkitab Aplikasi Alkitab untuk Anak-Anak. Bandingkan Semua Versi: Kolose 3:8. Rencana Bacaan dan Renungan gratis terkait dengan Kolose 3:8. Hidup Baru Dalam Kristus. Cinta dan Pernikahan
3:5 Karena itu matikanlah b dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, c yaitu percabulan, d kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, e yang sama dengan penyembahan berhala 3 , f 3:6 semuanya itu mendatangkan murka Allah g (atas orang-orang durhaka). 3:7 Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup h di dalamnya. 3:8 Tetapi sekarang, buanglah i semuanya ini, yaitu
yfAj.